Kisah Masa Lalu Yang Belum Berakhir
Alur
Agil dan Ranti akan segera melangsungkan pertunangannya
setelah hampir sepuluh tahun mereka berpacaran. Agil tidak menyangka bahwa
Ranti - yang baginya merupakan bukan tipe perempuan yang diinginkannya,
nyatanya mampu membuatnya yakin untuk melangkah pada hubungan yang lebih
terikat. Namun semuanya berubah ketika cinta dari masa lalu datang menemui Agil
kembali.
Namanya Radith, entah apa yang membuat Agil bisa menjalin
hubungan dengan sahabat SMAnya itu. Sudah lama mereka tidak bertemu dan mereka
kembali dipertemukan ketika Radith telah berusaha untuk melupakannya. Tapi nyatanya,
Radith masih bisa mengambil sedikit celah yang ada di hati Agil meskipun ia
tahu bahwa Agil akan segera menikah dengan Ranti. Agil tahu itu salah dan
sekeras mungkin ia mencoba untuk meninggalkan Radith namun, mungkin ada sedikit
rasa dari masa lalu yang membuat Agil bertahan dengan Radith. Apalagi liburan
bersama Radith ke Lombok membuat Agil semakin jauh kembali sedkit demi sedikit
membuka perasaannya pada Radith yang selama ini berusaha dibuangnya.
Agil, ia tetap melangkah. Menikahi Ranti dan memiliki
perasaan terhadap Agil. Agil tahu itu sangat menyakitkan Radith. Demi melupakan
hubungan mereka, Radith meninggalkan Agil dan mencoba melupakannya dengan
berusaha untuk menikah dengan Winnie. Lama,
keduanya hidup dengan kehidupan yang baru. Radith dengan Winnie, Agil dengan
Ranti serta Melani - anak pertamanya.
Tak dinyana, Radith berusha kembali menemui Agil yang masih
dicintainya. Bahkan, demi menjalin hubungan dengan Agil, Radith menceraikan
Winnie dan dengan harapan yang banyak ia bisa kembali berhubungan dengan Agil,
seperti sebelum keduanya masih bersama. Tapi, keinginan Radith disambut dengan
tangan hampa, Agil telah berusaha untuk tidak bersama Radith karena ia tahu ia
telah memiliki keluarga.
Radith yang begitu mencintai Agil, membuat kehidupan rumah
tangga Agil berantakan setelah Winnie, istri Radith yang berusaha untuk bersama
dengan Radith, mengabarkan kepada Ranti bahwa Radith dan Agil memiliki affair
di belakang mereka. Dan, Ranti yang curiga karena Agil sering meninggalkannya
di appartemen sekarang sudah tahu bahwa selama ini ia mencuri waktu bukan untuk
pekerjaan tapi, untuk Radith, cinta dari masa lalu Agil.
Ranti, ia meninggalkan Agil. Pulang ke rumah orangtuanya
bersama Melani. Agil, ia hancur. Tidak tahu harus berbuat apalagi. Berhari-hari
Ranti tidak mau menemuinya begitu pula dengan Radith. Namun, akhirnya Agil bisa
memiliki kesempatan untuk berbicara pada Radith bahwa ia lebih memilih Ranti
daripada Radith. Ranti, akhirnya juga memilih untuk kembali bersama dengan Agil
memulai kehidupan rumah tangga yang sempat goyah. Agil, bagaimanapun ia mencoba
untuk menjaga rumah tangganya. Seindah apapun affair yang terjalin, tidak ada
yang lebih indah selain rumah tangga yang utuh.
Quote
"Tak seorang pun bisa kembali secara utuh setelah kita membuat lubang yang dalam di hatinya."
"Kadang kita harus memilih bukan karena kita menginginkan pilihan tersebut,
tapi hanya karena pilihan tersebut, segalanya akan lebih baik."
tapi hanya karena pilihan tersebut, segalanya akan lebih baik."
"Waktu tak pernah melenyapkan perasaan. Ia hanya menyekapnya di dalam ruang. Menunggu saat yang tepat untuk kembali."
"Bukankah cinta tak pernah berdiri sendiri? Selalu ada dua orang yang
tinggal di dalamnya. Sama-sama mencintai, mencintai dan membenci, atau
saling membenci. Semuanya adalah bentuk perasaan yang mewakili cinta dua
orang."
Kelebihan
Di novel ini Kak Robin Wijaya menceritakan tentang kisah yang tak biasa. Tentang sepasang hubungan homosex antara Radith dan Agil, yang saling memiliki sejak di bangku SMA sangat berbeda dengan kebanyakan cerita novel lainnya. Sehingga, cerita tak biasa ini mampu untuk meng-attract pembaca untuk segera menyelesaikan cerita dari halaman ke halaman berikutnya. Alurnya yang kuat itu membuat pembaca - termasuk saya, ingin segera mengetahui final decision dari novel ini. Apalagi dengan adanya quote yang terselip di tiap bab membuat novel ini semakin enak untuk dibaca.
Kekurangan
Bagi saya, terdapat adegan yang menurut saya sudah ada di beberapa cerita novel yang pernah saya baca, terutama karya Winna Efendi dan Sefryana Khairil jadi tidak heran bila ada beberapa pilihan kata dan adegan yang hampir sama namun dibumbui dengan teknik yang berbeda, dengan cara kak Robin Wijaya sendiir tentunya. Tapi, itu semua tidak menjadikan novel ini jelek untuk dibaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar