Antara Cinta, Mimpi dan Kesempatan
Alur
Dio dan Marsya harus membatalkan pernikahan yang hanya menghitung Minggu. Hal itu terjadi karena Dio lebih memilih untuk mengejar mimpinya di Hamburg dan membutktikan kepada keluarganya bahwa ia bisa menjadi orang dengan caranya sendiri. Namun, tanpa ia sadari keputusan itu menambah sesak hati dan perasaan yang Marsya miliki untuk Dio.
Dio dan Marsya harus membatalkan pernikahan yang hanya menghitung Minggu. Hal itu terjadi karena Dio lebih memilih untuk mengejar mimpinya di Hamburg dan membutktikan kepada keluarganya bahwa ia bisa menjadi orang dengan caranya sendiri. Namun, tanpa ia sadari keputusan itu menambah sesak hati dan perasaan yang Marsya miliki untuk Dio.
Cinta yang dimiliki Dio kepada Marsya begitu besar, bahkan
ia masih saja menginginkan kembali kepada Marsya meski sudah lama ia jauh
meninggalkannya. Di Hamburg, mengingat dan keinginan untuk bersama Marsya lagi
adalah harapan yang masih saja ia miliki.
Sama halnya Dio, cinta yang dimiliki Marsya terhadap Dio
cukup besar. Bahkan, sejak kepergian Dio dari hidupnya membuat lukisan-lukisan
dari kanvas Marsya terlihat kurang hidup karena tak dapat dipungkiri bahwa Dio
juga penyemangatnya selama ini dalam membangun mimpinya menjadi seorang
pelukis.
Dio yang berusaha kembali pada Marsya mencoba untuk datang
dan masuk ke dalam kehidupan Marsya. Nyatanya, kepulangan Dio ke Indonesia tak
disambut baik oleh Marsya yang mulai enggan untuk menerima Dio. Hati Dio
semakin ngilu ketika ia tahu bahwa Marsya telah memiliki orang lain yang berusaha
meraih cinta yang dimiliki Marsya. Ardo, pria yang melangsungkan pertunangan
dengan Marsya tepat ketika Dio memiliki secercah harapan untuk kembali memiliki
hati Marsya.
Kesempatan untuk kembali telah sirna. Dio seakan putus asa
dan mersasa tak ada lagi yang bisa diperbaiki lagi untuk besama Marsya. Ia telah
dimiliki Andro. Dio menahan sakit di dadanya, kesal dan galau. Hatinya hancur
dan pikirannya kalut.
Kecelakaan yang terjadi dimalam pertunangan Marsya, membuat
Dio harus dirawat di rumah sakit. Namun, kondisi ini membuat kegamangan kepada
Marsya, Andro dan Dio. Marsya, yang menyadari Dio hendak melamarnya sebelum
kecelakaan itu terjadi bimbang apakah melanjutkan untuk bersama Andr atau kembali
pada Dio. Keadaan ini pula, membuat Andro sadar bahwa selama ini Marsya tidak
benar-benar menginginkannya. Sedangkan Dio, ia sudah tidak yakin kesempatan
untuk memiliki Marsya masih ada karena yang ia tahu Marsya dan Dio telah berada
pada hubungan yang lebih serius.
Dan kesempatan untuk memilih datang pada Marsya. Ia mencoba
untuk tidak berdiri pada jalan yang tidak ia ingini, ia mencoba kembali mencari
arah ke mana seharusnya ia melangkah. Marsya memilih Dio yang saat itu ia temui
dengan perjuangan menjelang detik-detik keberangkatan Dio kembali ke Hamburg. Baik
Dio dan Marsya, mereka kembali mencoba untuk mengisi celah yang sudah terlalu
lama kosong. Mmencoba untuk menunjuk satu bintang sebagai penerang menemukan
kebahagiaan mereka yang sempat hilang.
Quote
"Apakah itu kita, saling merindukan, namun saling takut terluka?"
"Terkadang cinta harus saling melepaskan agar bisa saling menemukan."
"Kamu bilang, jika Tuhan menghendaki, kita pasti bersama
suatu hari nanti. Namun, mengapa sakit ini tak bisa juga aku akhiri?"
"Sebenarnya, kita tidak kemana-mana. Hanya berdiri di
tempat yang sama. Kita berhenti berusaha. Kita sama-sama tidak percaya
pada apa yang kita punya."
|
Kelebihan
Cerita ini sangat sederhana namun kak Sefryana mampu membuat menjadi cerita yang segar. Dengan diselilingi oleh istilah-istilah dan quote mengenai astronomi, nuansa "bintang" di novel ini sangat kental. Lewat sudut pandang orang ketiga, pembaca mampu merasakan apa yang sedang dirasa oleh Marsya, Dio dan Ardo. Sehingga, tanpa disadari saya - sebagai pembaca buku ini pula, tidak sadar bahwa cerita ini telah selesai karena cerita yang padat, tidak bertele-tele namun berisi.
Kekurangan
Mungkin bagi saya, cerita ini terlalu singkat sehingga pembaca terlalu cepat untuk membaca novel ini. dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga, mungkin pilihan tepay unuk novel ini tapi, pendeskripsian tentang perasaan, setting dan alur yang ada di novel ini terasa kurang. Tidak seperti novel Coming Home yang hampir disetiap bagian mendapat porsi yang cukup.
Novel "Coba Tunjuk Satu Bintang" bertanda tangan Sefryana Khairil
Novel "Coba Tunjuk Satu Bintang" oleh Sefryana Khairil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar