TAK bisa dipungkiri memang, bila akhirnya kejadian kelas 4 SD yang aku alami memiliki dampak yang besar bagikku. Ya, sejak kelas 4 SD aku mulai menulis cerita dengan bersaing bersama teman sebangkuku. Awalnya aku hanya menulis karena aku tak mau tersaingi olehnya namun, sejak itu hobi ini berkelanjutan. Meski akhirnya mandeg hingga aku duduk di kelas 8 SMP. Sejak itu pula aku mulai kembali menukai menulis. Sebuah titik awal yang dikarenakan membaca profil penulis novel yang sedang dibaca temanku, dimana penulis tersebut menyebutkan kalau ia hobi menulis sejak duduk di bangku SMP. Atas motivasi itu pula aku mulai berjuang di jalan yang aku tekuni ini. Hehehe
SEKITAR akhir kelas 9 SMP aku mulai menulis sebuah novel remaja The Joker Boyz, namun sampai saat ini belum sempat aku teruskan hingga tamat. Selanjutnya, sejak SMA aku mulai kembali menulis. Lagi-lagi genre tulisanku seputar remaja, yang aku beri judul Delovacious. Sejak duduk di bangku SMA lah aku mulai menggiatkan diri menulis lebih sering lagi. Sudah tak tahu berapa cerpen yang aku tulis. Masih ingat aku ketika temanku menyuruhku menuliskan sebuah cerpen untuk tugas. Dimana keesokan harinya temanku bercerita kalau orangtuanya menangis membaca cerpenku. Padahal aku menulisnya saat itu dengan asal-asalan dan mengantuk pula.
AKU juga masih ingat ketika aku mendpatkan juara di sekolah saat ada perlombaan penulisan cerpen. Saat itu jugalah titik awalku untuk memberanikan diri berkarya lebih besar lagi. Rupanya, masa-masa SMA bagiku adalah masa-masa semangat, dimana akau pertama kalinya mengalami yang namanya ditolak oleh penerbit karena naskahku yang kurang rapi. Kejamnya. Hehehe. Tapi, atas itu pula yang membuatku semakin bersemangat untuk kembali menyusun naskahku agar lebih baik lagi. Yah, meskipun sampai sekarang masih belum aku revisi karena masih sibuk buat nyelesaikan project baruku. Doain aja ya mudah-mudahan cepat selesai. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar