Tampilkan postingan dengan label Writing Class. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Writing Class. Tampilkan semua postingan

29 Agustus 2013

How to get inspiration of my writing?




Kamu mau menulis tapi belum dapet inspirasi? Atau sudah menulis tapi ingin referensi atau inspirasi lagi yang lebih banyak buat tulisan kamu? Well, semua penulis juga pasti ingin mengetahui hal ini, bukan hanya kamu saja. :)

Sebenarnya di alam semesta ini banyak sekali hal yang bisa dijadikan inspirasi. Misalnya saja film The Raid yang (mungkin) terinspirasi dari sebuah penyergapan. Film Korea Wedding Dress yang mungkin juga terinspirasi dari sebuah gaun pengantin, lalu mendapatkan sebuah cerita yang sangat cocok untuk diangkat. Bahkan beberapa tulisan saya, banyak terinspirasi dari hal-hal yang ada di sekeliling misalnya, cerpen Ayah, Selamat Ulang Tahun! yang terinspirasi ketika saya mengantar ibu dan melihat seorang penarik becak yang mengeluarkan dompet lusuhnya. Novel Sydney Love Story yang terinspirasi dari sebuah lagu Broken Vow. Intinya, cobalah sepeka mungkin terhadap apa yang ada di sekeliling kita. Bisa jadi, hal sepele akan menghasilkan sebuah kisah yang bisa kamu ceritakan pada orang lain.

Okay, it's to me to shared the tips of this topic!

Pertama, untuk mendapatkan inspirasi cobalah untuk mencari inspirasi dari hobi selain menulis yang kamu sukai. Misal, renang, belanja, nonton, dan lain sebagainya. Dari sana, kamu akan banyak mendapatkan hal-hal yang bisa kamu angkat menjadi sebuah cerita, misalkan buat kamu yang punya hobi nongkrong di mall coba duduk beberapa lama di area public, dari sana mungkin kamu bisa mendpat inspirasi dari pasangan yang sedang belanja, kelompok orang yang seru-seruan, atau mungkin pasangan yang lagi pdkt. Banyak hal yang bisa dieksplor dari kejadian-kejadian tersebut. Bahkan cerpen Cinta Di Ujung Toilet yang pernah saya tulis terinspirasi dari coretan di dinding toilet sekolah. Sekarang coba perhatikan tempat berikut ini, inspirasi apa sih yang bisa kamu dapat dari tempat-tempat ini?

Perpustakaan
Cafe


Lapangan Futsal
                                     



Kedua, latihlah daya imajinasi kamu. Latihan yang rutin akan membuat imajinasimu bertambah banyak lagi. Coba imajinasikan lagu yang pernah kamu dengar, bayangkan seperti apa kejadian dari lagu yang kamu dengarkan, paham? Misal, kamu mendengarkan lagu patah hati, dari lirik-liriknya kamu imajinasikan misal si A awalnya diam-siam menyukai si B, lalu pdkt tapi, mereka terpisah karena si A kurang yakin dan memilih untuk mewujudkan mimpi dengan orang lain. Nah, dari sana nantinya akan muncul banyak konflik yang bisa kamu dapat, misal bagaimana cara si A menyatakan cinta pada si B, apa yang akan dilakukan si B saat ia tahu perasaan si B, muculnya si C yang menguji kesetiaan pasangan tersebut dan lain sebagainya. Atau, kamu bisa menonton film tapi kamu ubah alurnya misalnya sebuah kisah sepasang kekasih yang berakhir bahagia, lalu kamu ubah alur dengan imajinasi kamu. Dan ingat, boleh saja kami terinspirasi tapi jangan sampai menjiplak ya. :)

Ketiga, cobalah kamu inspirasikan hal-hal yang ada di sekeliling kamu. Misalnya, orangtua kamu, pacar, sahabat, teman ekskul, gebetan, atau hal lain yang bisa kamu temukan dengan mudah misalnya, parfum, botol air mineral, televisi, kucing, burung, kalung. Dari hal-hal yang saya sebutkan, kamu pasti akan mendapat banyka inspirasi, misalnya saya yang pernah terinspirasi dari sebuah perfum. Benda ini menginspirasi saya untuk menuliskan sebuah kisah seorang pemuda bernama Aldi yang jatuh cinta pada Kayla - seorang sales promotion girl sebuah parfum. Aldi yang baru saja putus dan bertemu Kayla, ia rela pergi ke outlet Kayla untuk menanyakan parfum dan membelinya, bahkan ia sampai memiliki banyak parfum hanya untuk bisa bertemu dengan Kayla. Tapi, apa yang terjadi? Setelah itu mereka melakukan pendekatan dan Aldi menyatakan cintanya namun, Kayla menolak karena ia telah dijodohkan orag lain. It's simple story! Mungkin, banyak cerita yang berakhir demikian tapi, something different yang akan membuat cerita itu menjadi menarik untuk ditulis. Sekarang coba deh, cerita apa sih yang ingin kamu tulis dari hal-hal berikut ini?

Teddy Bear
Game Boy

Cup



Keempat, recycle the old story! Banyak hal yang bisa menginspirasi sebuah cerita, bahkan mungkin dari berbagai banyak cerita semua memiliki benang merah yang sama. Pernah kan membaca sebuah cerita yang ceritanya eh ini kok hampir sama ya sama cerita ini dan itu. Atau, cerita ala Romeo dan Juliet tapi, laku keras di pasaran. Well, it's back to how we create the story to be newer. Coba deh buka cerita-cerita lawas atau klasik yang mungkin bisa kamu jadikan referensi. Misalnya saja, saya yang menulis sebuah cerita A Little White House yang terinpirasi dari sebuah kisah dari India, Taj Mahal dan I am not Cinderella yang terinspirasi dari dongeng Disney. Semua akan menjadi baru tergantung bagaimana kamu menuliskan kisah tersebuh menjadi kekinian dan tidak terkesan kuno atau out of date. Sekarang coba pikirkan inspirasi apa yang kamu dapat dari kisah Sleeping Beauty, Bandung Bondowoso, Malin Kundang, Peter Pan mungkin juga Doraemon?

Kelima, banyak penulis pemula yang jarang sekali menggunakan langkah kelima ini yaitu, kisah nyata. Sebenarnya, kisah nyata nggak melulu lho hal yang pernah kamu alami sendiri. Kisah nyata bisa saja pengalaman orang lain, kakak, teman, orangtua, temannya teman, bahkan saya beberapa kali terinspirasi dari kehidupan kisah selebritis. hehe. Cobalah mulai mencari kisah nyata yang mungkin bisa kamu angkat menjadi sebuah cerita, buat saya kisah nyata adalah cerita yang original dan tidak terkesan di buat-buat. Kenapa? Because the story created by God! Kamu tahu kan kisah Laskar Pelangi, Surat Kecil Untuk Tuhan, 5cm dan kisah nyata lainnya, mungkin kita menganggap cerita tersebut lumrah, biasa tapi, ada hal lain yang bisa kita dapat dari sebuah kisah nyata.

Keenam, coba lebih peka terhadap kejadian-kejadian yang sedang terjadi di sekitar kita. Sinetron yang lagi nge-in, lagu populer dari seorang musisi yang diputar di mana - mana, acara televisi yang dibicarakan sampai nggak ada habisnya, konser musik dan lain sebagainya. Cobalah gali inspirasi dari kejadian-kejadian tersebut, pasti akan sangat membantu sekali. Termasuk saya, yang terinpirasi menulis cerpen Gue Bela Bola yang dari acara perhelatan dunia, World Cup. Hasilnya? Tulisan saya banyak dibaca pada saat itu, mungkin feel of the world cup-nya sedang hangat-hangatnya dan kamu bisa numpang populer dari event tersebut. :)

Universe served the imaginations! Banyak hal yang bisa kita manfaatkan dari ini. Semoga kelima tips yang sudah saya membantu kalian semua untuk menambah imajinasi atau inspirasi dalam menulis. Sekarang, coba lihat benda apa yang ada di belakangmu? Mungkin bisa kamu tuliskan menjadi sebuah kisah yang manis. Happy writing! :)

26 Agustus 2013

How to resist writer's block?




Huo, we know that writer's block is a big problem for writer!!!
Yups, kebuntuan dalam menulis memang lumrah dialami oleh seorang penulis. Jangankan penulis pemula, penulis terkenal pun pasti pernah mengalami "penyakit" yang hanya di alami oleh penulis ini. Sebetulnya ketahuilah bahwa writer's block pada beberapa penulis itu berbeda-beda tidak ada yang sama persis. Misal, penulis A akan mengalami writer's block jika menulis di siang hari dan justru ide sangat deras mengalir saat malam hari ketika sunyi. Ada juga, penulis yang justru terganggu jika menulis dengan diiringi sebuah musik dan penulis lain malah akan bisa menulis jika mendengarkan musik.

Well, it's back to what your big problem?
Untuk mengetahui apa dan bagaimana writer's block itu terjadi ada beberapa hal yang mesti diperhatikan atau dilakukan, inilah beberapa tips yang mungkin bisa saya share.

Pertama, ketahui apa yang membuat kamu enggan untuk menulis. Bisa saja malas, nggak mood, atau suasana yang tidak mendukung seperti terlalu crowded, bising atau hal-hal lain yang menganggu. So, what should you do? Kamu harus menyingkirkan hal yang menjadi penyebab itu semua. Misal, menunggu mood balik dengan melakukan kegiatan lain selain menulis, mungkin olahraga, ketemu teman, lihat pemandangan langit or something that can make your mood back. Atau, bisa mengatur jadwal menulis di waktu-waktu kondusif saat hal yang mengganggu itu datang.

Kedua, terus menulis. Jangan manjakan diri buat istirahat kalau kamu sudah selesai melakukan langkah yang pertama. Terus aja nulis apa yang kamu bisa, tulis a, b, c, d, hapus tulis ulang, hapus lagi. It's okay! Tapi, ini nggak akan berhasil dengan maksimal. Kalau saya, jika hal kedua ini terjadi, saya menulis hal yang lain selain menulis tulisan yang kita tulis. Misalnya, ketika saya menulis novel, saya akan menulis kata-kata semacam quote, puisi dan semacamnya untuk membangkitkan feel of the taste of our writing. Begitu.

Ketiga, jika masih saja mandeg coba deh telaah lagi, apa sih sebenarnya yang mau kamu tulis? Ceritanya mau digimanain sih? Endingnya nanti seperti apa? Terus, materi yang kurang buat novel ini? Oh mungkin ini, itu, referensi setting minim, oh ternyata kalau menjadi seorang ... harus begini, oh sekarang saya tahu.
Maksud saya, cobalah kamu bikin daftar pertanyaan seperti yang saya tulis di atas, writer's block gak melulu alasan mood dan lain semacamnya. Bisa jadi, kamu kekurangan materi mengenai tulisan yang kamu tulis misal, tentang setting, karakter tokoh dan lain sebagainya. Kalau cara saya, biasanya saya akan menuliskan sebuah review untuk tulisan yang saya buat, review seperti kamu mereview buku bacaan yang kamu baca. Mulai dari perkenalan, masalah mulai muncul karena apa, solusi dan lain sebagainya hingga ending yang akan dipakai seperti apa. Itu cukup membantu saya untuk mengarahkan mau dibawa kemana sih cerita ini sebenarnya?

Keempat, baca, baca, baca pokoknya baca. Baca memang adalah hal wajib yang harus kamu lakukan. Mau nggak mau seorang penulis harus mau membaca. Dari mana seorang penulis bisa bercerita kalau tidak mau membaca? Membaca sangat memiliki banyak kegunaan misalnya, ketika kamu tidak tahu tulisan kamu akan dilanjutkan seperti apa, kamu bisa membaca buku yang kamu jadikan referensi. Nah, dengan membaca nantinya akan membuka ide-ide di otak untuk keluar. Selain membaca kita bisa menonton film atau mencari referensi lain untuk menambah pengetahuan kita. Seperti itu.

Kelima, what's your genre? Jenis tulisan yang kamu tulisan sangat penting buat kamu. Jika kamu suka membaca teenlit dan ingin menulis sebuah novel dewasa. It's need more knowledge. Pelajari deh novel-novel dewasa yang ada di pasaran, tata bahasa, permasalahan yang membelit mereka dan bagaimana cara mereka menyelesaikan semuanya. Saya, hampir empat tahun lamanya tidak menulis semenjak menulis novel teenlit saya yang berjudul Delovacious. Saya beralih pada genre metropop, begitu pula bacaan saya. Sehingga, tulisan saya banyak terpengaruh oleh apa yang saya baca. Tata bahasa, tokoh, konflik dan lain sebagainya. Itulah gunanya membaca, beda genre bede pula masalah yang harus dikupas.

Itulah lima solusi mengenai cara melawan writer's block! Semoga membantu kamu untuk menyelesaikan tulisan yang sedang kamu buat. Sekarang, lihat layar laptop kamu dan tulis apa yang seharusnya kamu tulis. Keep writing!

3 Januari 2013

Menentukan Setting Lokasi dan Suasana


Sore baru saja pergi. Suasana danau tempat aku melangsungkan bulan madu,terasa begitu tenang. Suara binatang malam mulai terdengar. Bukit yang ada tepat dihadapanku terlihat semakin samar tak jelas.Gelap perlahan mulai turun. Puluhan lilin mnebarkan cahaya di sekililing dermaga. Ah, guide kami mengerti apa yang kami mau!

Aku melingkarkan kaki kananku tepat di atas paha kiriku. Kuraih segelas anggur merah dari meja beralas kain putih yang menutupi hampir semua bagian. Aku tersenyum pada seorang wanita yang berada di hadapanku. Matanya yang bening dan teduh membuatku semakin terpesona. Pipinya memerah saat ia tahu aku sedang memandanginya.

"Kamu selalu bisa membuatku salah tingkah!" serunya kemudian mengalihkan pandangan pada lautan kecil yang ada di hadapan kami.
"Sudah lama aku tidak melihatmu seperti ini. Rasanya, baru kemarin aku memintamu untuk menjadi pacarku," sahutku kemudian meminum segelas anggur merah pada gelas bening yang kupegang.
"Kamu adalah laki-laki yang ku cintai, Ram!"
"Kamu juga," balasku.
"Jangan pernah tinggalin aku untuk kedua kalinya, ya! Kita sudah terikat pada satu janji yang enggak akan bisa melepaskan hubungan kita," jawab Dian sambil menunjukkan sebuah cincin pernikahan di jari manisnya.

Aku terdiam. Tidak ada yang bisa aku lakukan. Mulutku terkatup oleh kata-katanya. Aku merasakan tubuhku kaku, memori ingatanku kembali menjelajah pada masa-masa sulit yang pernah terjadi antara aku dan Dian. Aku pernah mengkhianatinya. Mencoba lepas dari kesetiaannya. Namun, aku tidak bisa, jerat setia yang Dian berikan terlalu sulit untuk kulepas. Aku kembali untuk setia yang digenggamnya.

Note :
Dalam menulis setting, kita harus memanfaatkan apa terjadi di sekitar adegan berlangsung. Berdasarkan buku dan bebeapa referensi yang pernah saya baca, suatu setting akan terlihat semakin hidup dan nyata jika kita menggabungkan semua aspek panca indra kita,penciuman, pendengaran, suasana, penglihatan dan suara.

So, make your setting so reliable, make the reader feel the same situation with the character! :)

Latihan :

Carilah gambar dengan setting dan adegan di google. Lalu, deskripsikan apa yang ada digambar tersebut jangan lupa panca indera untuk membuat setting yang kamu pilih lebih meyakinkan. :)

Misal : Adegan seorang menunggu di kursi taman, Perpisahan sahabat di bandara, Anak SMA yang merayakan kelulusan dan seorang ibu yang sedang menggendong anak. Happy learning! :)

Review : Draf 1: Taktik Menulis Fiksi Pertamamu




Sebelum mereview buku ini, saya ucapkan selamat untuk Kak Winna Efendi atas kabar baik kalau novel Refrain akan diangkat ke layar lebar. :)

Okay, honestly, it's Winna's book that I read! Well, aku beli buku ini gara-gara sering mandeg ketika harus menulis sebuah cerita. Dan, sedang menyelesaikan project novel yang saya tulis.Buku ini sangat bagus untuk dibaca oleh kamu semua yang gila sama dunia kepenulisan, terutama tulisan fiksi. Buku ini boleh dibilang merupakan buku "resep dan cara menulis" yang sangat cocok untuk dimiliki oleh calon penulis TERKENAL maupun penulis TERKENAL (yang ingin membaca karya Winna Efendi).

Buku ini membahas tentang bagaimana menulis fiksi, mulai dari pengembangan ide, membuat sesuatu yang klise menjadi sesuatu banget yang fresh, cara menentukan karakter, plot, setting, membuat narasi dan dialog, memberi judul, tips dan trik mengirim ke penerbit. This book so complicated! Buku ini membahas itu semua secara detail tidak seperti tips menulis kebanyakan yang hanya membahas beberapa saja dan tidak mendalam.

Anyway, setiap buku pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Bagiku, kekurangan dari buku ini adalah, kolom exercise yang sedikit. Harusnya sih, kolom itu diadain di tiap bahasan agar pembaca bisa langsung praktek dan gak lupa. Terus, kelebihannya sih, udah ada beberapa Exercise sehingga pembaca bisa langsung menulis apa yang harus dilakukan. :)

Three stars for this books! Saya sangat merekomendasikan buku Kak Winna Efendi ini untuk dibaca, terutama oleh penulis pemula yang masih belum tahu seluk beluk dunia kepenulisan. Hey, this's interesting and meaningful book for you!!! :)



View all my reviews