Tampilkan postingan dengan label Poetry. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Poetry. Tampilkan semua postingan

1 Januari 2014

Suatu Pagi Yang Damai


Tuhan, Aku akan memberi jika kau meminta.
Aku akan member sekalipun kau tidak meminta,
Bahkan Aku akan memberimu lebih jika kamu bersyukur.
Itu katamu, sebuah kata yang kusebut Firman
Hal yang selalu benar dan tidak pernah ada keraguan di dalamnya.
Tuhan, aku sudah semakin lelah hingga detik ini
Asaku merenta seperti tidak bisa berharap kembali
Tapi, Engkau selalu member harapan bahkan disebuah keputusasaan
Ya Allah, di pagi yang damai ini
Ada ketenangan menyelinap di hati tak seperti biasanya
Ada sebuah renungan yang mendorongku untuk kembali  menemuiMU
Ya Allah aku sudah benar-benar lesu dengan diriku yang kian hari semakin mengabaikanMU
Kian kecewa dengan pengulangan sebuah kesalahan yang sebenarnya tidak Kau ingini
Kali ini berikanlah aku kesempatan untuk bisa bertekad pada diri sendiri
Bahwa aku bisa membahagiakan diri dengan mendekatiMU,
Bahwa kenyamanan dan kedamaian yang abadi adalah ada pada diriMU
Ya Allah, mudahkanlah segala pengupayaanku untuk mendekat
Untuk tetap menjaga hati, pikiran dan perilaku berada di jalan yang Kau mau,
Permudahlah kemauanku ini ya Allah,
Karena aku tahu kemalasan dan apa yang tidak Kau sukai
Adalah penghalang terbesar bagi cepat tercapainya suksesku
Maka dari itu mudahkanlah Ya Rabbi….

Tentang Sesuatu

Tentang Sesuatu

Diriku tak pernah bisa menerjemahkan kata dan rasa yang menyelinap di hati
Tentang sesuatu yang aku tahu, kamu tak akan pernah menginginkannya
Sesuatu yang kusembunyikan di balik kebersamaan yang merekatkan kita hari ke hari

Aku seperti birunya lautan, menyimpan rahasia untuk sebuah keindahan
Rahasia yang hanya kukunci di relung hatiku 
Tanpa ingin kuketahui oleh siapapun yang mengendap-ngendap memasukinya

Banyak tanya yang kusimpan di balik rindu yang kian memenuhi setiap sela kehidupanku
Tentangmu yang kini hanya diam di depan teras hatiku
Dan tentang rasa sederhana yang ingin kau miliki

Aku tidak tahu sejak kapan kamu mengisi hati yang aku punya ini
Entahah, saat ini kamu hanya bisa mejadi bayang-bayang di sudut penantianku
Dan aku hanya bisa tersenyum menantimu dari kejauhan

Suatu hari, aku tak akan pernah memastikan hatimu kau titipkan untukku
Karena aku tahu, kata yang berat kuungkapkan sama beratnya dengan rasa untuk meninggalkanmu
Keinginan untuk mencintaimu sama besarnya seperti bagaimana kamu mencintainya

Aku tahu, tidak ada pernah ada kata terlambat yang diselipkan cinta 
Hanya saja, mungkin saat ini kamu tidak ingin menyinggahi sukmaku
Mungkin kini pula kamu telah menemukan tempat yang nyaman untuk hatimu
Aku tahu, itulah dia dan bukan aku

17 November 2013

Ketidaksetiaan (Unfaithful)




Mungkin ini menjadi bagian dari hidup yang tidak kamu ingini
Cerita hidupmu mencari sesuatu yang benar untuk kamu miliki
Termasuk aku yang hanya menjadi persinggahan hatimu
Bukan menjadi tempat yang kan benar-benar kamu jadikan pilihan yang tepat

Tak usah mengelak, kamu masih mencintaiku
Aku melihat kesedihan dan kegelisahan yang jelas terlihat dari guratan wajahmu
Aku sudah tahu hal itu kulihat sebagai sesuatu yang salah
Namun, aku mencoba bertahan mengikuti alur yang kamu ciptakan

Dia, mungkin lebih dari diriku
Memiliki rindu yang lebih nyaman untuk kamu miliki
Mempunyai cinta yang lebih besar untuk kamu punyai

Tahukah kamu?
Langit sudah tak sebiru ketika hatimu hanya diisi olehku
Tempat kita sudah tak senyaman saat kita miliki berdua
Karena kamu telah beralih dari yang selama ini kupertahankan
Dan karena kamu telah menilaiku bukanlah yag tepat

Aku tahu, kamu sudah tak setia
Lebih bahagia dengan pilihan yaag diam-diam kamu miliki
Kamu juga tahu hal itu sangat menyakitkan bagiku
Bahkan diam-diam membunuhku secara perlahan

Jangan katakan, tidak lagi kamu lakukan itu
Tidak tahu alasan yang terselip di hatimu hingga memilih dia
Karena bagiku pilihan yang kau anggap benar dengan meninggalkanku
Adalah sebuah kesalahan yang ingin juga aku tinggalkan

Bukan Lagi




Kehilangan kamu adalah salah satu hal menyakitkan dalam hidupku
Kamu telah kupercaya untuk berdiam diri di sini bersama rasa yang kupunya
Menempati ruang kosong yang ada di dalam hatiku
Dan mengunci pintu hati ini rapat-rapat

Nyatanya, mencintaimu saja tidak cukup sehingga kamu menghilang dariku
Aku telah mencoba menjaga apa yang telah kuberikan padamu
Seperti langit biru yang menjaga awan agar tak pernah memendarkan pesonanya
Namun, aku serasa berjalan di atas kerikil tajam yang kutabur sendiri

Kini, aku merasakan tatapan yang kaupunya bukan untukku lagi
Hangatnya tangan yang dulu dengan sekejap masuk menyatu pada diriku
Tak lagi kurasakan seperti pertama kali kamu lakukan itu padaku

Aku tidak tahu apa yang sedang kamu tuliskan diam-diam dibelakangku
Mungkin saja aku hanya bisa mengira-ngira bahwa kamu bukan lagi untukku
Aku seperti reruntuhan daun yang jatuh ke bumi
Dulunya aku dan kamu bersama mengindahkan cinta
Tapi aku berkorban demi kebahagian kamu yang ku tahu itu bukan untukku

Berbahagialah kamu di sana
Seperti menemukan rumah baru sebagai tempat singgahmu yang lebih nyaman
Berbetah-betahlah di sini senyaman rindu yang pernah kupunya
Namun, aku sadari tak ada tempat nyaman untukmu pulang
Senyaman hati yang pernah kupunya untukmu

26 Agustus 2013

Mengenalmu Adalah





Tidak bisa aku menolak takdir yang tiba-tiba datang
kamu, termasuk takdir yang sebenarnya ingin ku jauhi
aku mungkin di sini hanya bisa berdiam
melihatmu mencuri semua hal yang harusnya aku jaga

Mengenalmu adalah sebuah kesalahan yang indah
aku tidak tahu bahwa ternyata kebaeradaanku hanya membuat sesak hati yang lain
bahkan, kamu hanya bisa membisu
membiarkan aku terbuai dalam sebuah impian terlarang

Kamu dan dia,
aku hanya sekedar berjalan tanpa ingin berdiam diri
tapi, kamu dengan sejuta pesonamu menahanku di sini

Baik aku dan kamu adalah ingin berada pada satu tujuan yang sama
nyatanya, hanya aku yang benar-benar berusaha
memang aku yang salah, memasuki kehidupan kamu dan dia
dan aku tahu itu adalah sebuah kesalahan

25 Agustus 2013

We Have Here




Four years we are together,
but I'm not brave enough to let you know

that I secretly loved you

You are the most different girl I've ever met
cleverness and the simplicity of that you have 

everything, makes me love you

I'm lucky to expecting you 

i do not know maybe this is a crazy expectation
one time I married to you
living together with our children
create a family as we wanted

You are like what I want 

maybe I'm not enough as you like
but, let me just pray to God
if you're betrothed to me
hopefully I'm in love so many times to the same person, namely you
but if not, hopefully until the end, God makes you happy with another man
 

Maybe now I'm just like a child
not the time to think about you
but every night I think of you without respite

Here we are share the stories
about life, dreams and hopes
me and you have a purpose
it made ​​me picked you to moorings my heart
good men for good women, isn't it?
 

Your manners makes ​​me like living lingering here
You are not so beautiful, not popular and even maybe not many men who likes you
but I'm lucky to see my future in your eyes
There, there's a happiness that can't be seen in other women


We've here,
but not to have each other
....




Written in the most of the deeply heart
for Miss A....

10 Agustus 2013

Surat Cinta Untuk Mama

Dear Mama . . . .

Setiap hari ku menatap senyuman indah di wajahmu, sejuk, tenang dan memberikan kedamaian. Kini dengan senyuman indah itu aku mengerti, bahwa cinta terindah di dunia ini adalah cintamu. Cinta yang mampu menumbuhkan semangat dan harapan pada jiwa yang hina dan begitu lemah. Kau menguatkan ku, menguatkan diriku, menguatkan pendirian dan pilihanku. Kau juga membuat aku menjadi orang terbaik, dengan cucuran keringat dan isakan air mata. Aku tahu, kau selalu menangis, merintih, berdoa pada Allah agar aku sukses, sukses dan sukses. Aku juga tahu, bahwa dimanapun Engkau berada, anaklah yang selalu kau banggakan. Engkau tak mau aku terjatuh, terpuruk, dan jauh meninggalkanmu.

Mama . . .
Saat kau memeluk tubuhku, keikhlasan menyertaiku, restumu dan harapanmu. Kini aku menyadari betapa besarnya cintamu untukku. Dan, sebesar cinta mu, aku berharap kau selalu ada di sampingku, menemaniku, menasihatiku dan di setiap langkah-langkah di kehidupanku. Aku tahu, waktu akan memisahkan aku dan kau. Tapi, apapun yang terjadi tak ada yang bisa memisahkan cintamu padaku karena ku tahu cintamu hidup selama-lamanya. Maka, sebelum engkau pergi meninggalkanku, sebelum bola mata indah itu memudar di hadapanku dan sebelum cintamu lenyap, maafkanlah aku yang selalu merepotkanmu, tak mendengarkan nasihatmu, membohongimu dan menghiraukan pesanmu.

Mama . . .
Aku ingin engkau tahu, cintamu tak akan berakhir sampai kapanpun. Mama, aku ingin selalu mencintaimu, mendengarkan ucapanmu dan tak lagi membuatmu menangis. Ku akan berbakti padamu sampai ku menutup mata, sampai nafasku terhenti dan sampai aku benar-benar telah tiada. Mama, aku ingin selalu menyayangimu, ada di sampingmu, menemani hari-harimu dan membahagiakanmu hingga engkau benar-benar bangga padaku. Aku selalu berharap cinta ini tak pernah mati, sayang ini tak pernah hilang dan kasih sayang ini tak pernah musnah. Karena aku tahu, mencintaimu dan menyayangimu adalah kebahagian tak tertandingi untukmu.
Mama . . .
I'll be the best for you,
I'll always in beside of you although you die,
Don't cry Mom,
I'll make you smile for me, although you in best heaven,
Mom,
Your love life forever . . .

posted first time here on September, 28th 2009 at 06:50 pm

Puisi Untuk Mama

Mama . . .
Ku tatap senyum kecil dan manis di wajahmu
Senyuman indah yang membuat ku termenung menyadari betapa cintanya dirimu padaku
Betapa sayangnya dirimu padaku
Betapa berartinya diriku di matamu

Mama...
Maafkanlah aku jika selalu meremehkanmu
Maafkanlah aku yang kadang berbohong padamu
Maafkanlah aku yang kadang membuatmu kesal padaku
Maafkanlah aku yang sering mengabaikan nasihatmu

Mama...
Kini ku mengerti
Kini ku sadari
Hanya kaulah satu-satunya orang yang mampu menerima kekurangan dan kelebihanku
Hanya kaulah yang mampu membuatku selalu tabah menghadapi cobaan

Mama...
Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan untuk membalas jasamu
Aku tak tahu apa yang harus ku berikan untuk membalas cintamu yang tak tertandingi
Dan . . .
Kasih sayangmu yang tak kan termakan waktu

Sungguh aku tak mampu ungkapkan betapa besarnya cintamu padaku,
Ketika kau balut luka
Mama dengarlah...
Hanya engkaulah yang aku cintai,
Hanya padamulah aku akan melabuhkan sluruh rasa cintaku


Mama sekali lagi dengarlah...
Dengarlah hatiku berkata...
Aku ingin kau selalu mengiringi langkahku
Ku ingin kau tersenyum bangga padaku
Ku ingin selamanya disampingmu
Menemanimu hingga maut memisahkan

Mama...
Mama...
Aku cinta padamu
Aku sayang padamu
Aku membutuhkanmu
Aku ingin selalu di dekapanmu
Dekapan cintamu . . .


posted frst time here on July, 7th 2009 at 09:54 pm

9 Agustus 2013

Aku (Ingin) Seperti Malaikat

Dear God...

Dalam bayang-bayang kelam yang sering datang tiba-tiba aku terkadang tak tahu panggilan mana yang harus kuturuti. Aku selalu berpikir, di dalam jiwa ini sadar akan balasan yang akan Engkau berikan pada umatMU yang nakal. Tapi, setiap kali aku melanggar titahMU, selalu saja aku merasa bisa untuk tak mengulanginya lagi. Sulit. Memang sangat sulit bagiku untuk mengindar. Begitu sempurna diriMU menciptakan hitam dan putih yang selalu ada berdampingan. Terkadang aku berharap, suatu saat aku bisa berhenti untuk tidak nakal lagi, untuk tidak menjerumuskan diri pada telaga yang memiliki dasar keruh dan gelap yang tak bisa kulihat secara jernih. Namun, semakin aku jauh menceburkan diri pada telaga itu semakin aku menuruti yang Kau larang. Ya Allah, Engkau begitu baik. Sangat baik. Tak pernah terbesit dalam benakku, bila kedustaan dan kehinaan yang kulakukan selama ini Engkau balas dengan kasih sayang yang hanya membuatku terdiam. Terdiam karena tak habis pikir, mengapa sebaik ini Engkau pada umatMU yang kotor.

Sering aku mendekat padaMU. Sering pula aku berjalan mulus di jalan lurusMU. Tapi, sering pula aku melanggar perintah-perintah yang Kau beri. Sering pula aku melupakan balasanMU dengan leluasa melakukan dosa yang sulit untuk di tinggalkan. Aku ingat betul saat Kau benar-benar memelukku dalam rahmatMU. Saat itu aku benar-benar tah.

this is posted here on Juni, 23rd -  2011 at 03:27 pm

Cinta Long Distance Relationship

Angin malam mengembuskan keperkasaannya
Remuk tulang ini dalam pelukan dinginnya
Lewat kemilau cahaya Dewi Malam yang tepancar terang
Aku sampaikan salam hangat untuk memeluk tubuhmu
Aku tahu malam-malam yang aku lewati tanpamu tak mampu aku hindari
Aku tahu tak bisa aku menghangatkanmu lewat nyanyian malam yang merdu

Aku ingin sekali mengucapkan selamat tidur tepat di hadapanmu
Bukan melalui angin
Bukan melalui bulan dan bintang
Tapi, melalui bibir yang kaku ini

Dan, inilah malam yang semakin melarut
Malam yang terus membawa aku untuk menemuimu dalam mimpi
Malam yang juga membawa doaku agar engkau yang jauh di sana tetap menjaga cinta ini

Ketika embun pagi lekat menembus dinding-dinding semesta
Aku mencoba membuka mata yang membuta
Aku ingin membangunkanmu lewat syair-syair puitis yang aku lagukan
Namun tak bisa jiwa ini lakukan itu, saat jarak pisahkan kita

Saat hari semakin menjadi
Aku ingin melindungimu dari jahatnya raja siang
Mengusap butiran keringat di keningmu
Dan memberikan kesejukan yang engkau inginkan
Ah, apa daya jiwa ini tak bisa!

Biarlah tempat terindah yang memisahkan kita
Namun aku tahu, disana kau rindukan aku
Biarlah waktu yang memisahkan kita,
Tapi aku juga tahu waktu jua yang akan mempertemukan kita
Dan biarkan apapun memisahkan kita
Tapi, aku tahu pasti aku selalu ada di hatimu Cinta . . .


this is posted first time here

28 Juli 2013

Aku Mencintaimu



Di matamu aku melihat...
Di bibirmu aku merasa...
Di nafasmu aku cinta....
Dan pada pelukmu aku merindu...


Ku tak tau apa yang kulakukan
Saat kau s'lalu hadir dalam tidurku
Ku coba tuk katakan...
Perasaanku padamu
Namun mulutku terkunci tuk bicara padamu.

Kini aku mengerti...
Tak selamanya harta itu abadi
Dan kini aku juga yakin...
Tak selamanya benci itu ada.

Ku ingin suatu saat nanti
Kau tahu rasa dan perasaanku
Aku juga ingin kau tahu bahwa...
Aku cinta padamu...
Selamanya....

Ditulis oleh pelajar kelas 2 SMP sekitar tahun 2007-2008.

Puisi ini merupakan puisi saya yang disimpan hingga sekarang. Puisi ini tak lain merupakan puisi hasil tugas dari guru Bahasa Indonesia di bangku kelas IIX atau II SMP. Setelah sekian lama, agak weird juga membaca puisi ini. Bayangkan saja, anak seumuran saya (waktu itu) sudah mengerti beginian. Saya, terkekeh sendiri membacanya, merasa seperti seorang Ayah yang sedang membaca karya anaknya. Begitulah, manusia terlahir sebagaimana umur mereka. Siswa SMP yang masih labil, baru gede dan belum memiliki pengalaman apa-apa.

26 Juli 2013

Cinta di Belakangmu


Kamu yang pertama kali meninggalkan aku
Tanpa kabar, tanpa sayup rindu, kamu menghilang dalam sekejap
Membiarkan aku di sini hidup bersama dengan orang lain yang kucoba untuk kucintai
Melangkah pada hubungan yang membuat aku dengannya semakin terikat satu sama lain

Tapi, kamu datang kembali
Dari masa lalu yang kupikir telah usai dan tak akan menjadi cerita kembali
Dengan mudahnya kamu buka masa lalu yang pernah kita jalani bersama
Menguar wangi kisah yang sempat kita sesap bersama, saat itu

Ketika kamu pikir hanya aku yang kamu miliki.
Aku pun begitu, tak bisa menolak kamu yang perlahan telah menuntutku mengulang kisah yang lama
Cinta di belakangmu – aku, yang masih kamu harapkan hingga kini
Aku terlalu naïf untuk menolakmu, menjauh dan berusaha menghapus jejak-jejak cinta yang pernah kita pijak
Baik aku maupun kamu, hanya mencoba menjalani perasaan yang ada
Tanpa pernah memikirkan logika dan siapa yang akan terluka

Aku telah memilih jalanku
Bukan kembali menuliskan masa lalu bersamamu
Tapi, dengan dia yang ada di sampingku dan telah menahanku untuk tetap berada pada pijakanku
Tak peduli seberapa besar rasa yang masih saja kamu pendam
Aku mencoba untuk menghapus jejakmu tanpa
Mengosongkan hati dari keberadaanmu tanpa sisa
Aku, biarkan biarkan saja menjadi cinta di belakangmu
Yang perlahan mengumpulkan kepingan hati yang sempat hancur karenamu

18 Juli 2013

Hati yang Terjebak

Aku tak butuh orang lain untuk mengenalkanku denganmu.
Cukup hari - hari yang tanpa kusadari telah menautkanku pada dirimu.
Bagiku, itu jauh dari cukup untuk bisa bersamamu.
Tidak kah kamu sadari, harusnya kita tak boleh cinta.
Aku dan kamu, dalam sebuah hubungan yang harusnya tak boleh terjadi.
Karena rasa yang kita miliki tak mampu memasuki sela-sela bahagia.
Baik aku, kamu dan mereka tak akan pernah ada pada jalan yang sama-sama ingin kita kehendaki.
Aku berusaha untuk menolakmu.
Menghapus jalinan yang telah kita ikat selama ini.
Namun, aku tak bisa melawan rasa yang masih kumiliki.
Aku masih butuh kamu.
Kini, kita mencoba berlabuh di lain hati.
Meski kutahu ini tak pernah kita ingini.
Namun, aku masih belum bisa membuangmu dari relung hatiku.
Yang ternyata masih menyimpan aroma rasa yang pernah kita punya.
Bagaimana aku bisa meninggalkanmu,
bila kamu masih terkunci di dalam hatiku.
Bagaimana aku bisa melupakanmu, bila memori tentangmu masih lekat di sini.
Aku mencoba semua ribuan kali.
Nyatanya aku tak mampu dan kamu masih menjadi hati yang kuingini.

this post also posted here

17 Juli 2013

Rasa Tak Terucap




Sudah lama aku belajar untuk menghapus kamu dari pikiranku
Nyatanya, dadaku semakin sesak untuk lebih jauh mengingatmu
Mungkin aku belum cukup mahir untuk benar-benar pergi dari masa lalu
Sehingga membuat aku semakin terjebak pada keadaan dan kenyaaan tak seringan yang kubayangkan
Kamu telah jauh berada di dalam lubuk jiwa ini
Kamu merepotkanku untuk menemukan kunci kenanganmu agar bisa sepenuhnya keluar dari hidupku
Mungkin kamu memang sengaja menyimpan kunci itu
Agar aku tetap terkungkung dalam memori tentangmu

Kusesali, mengapa tak sedari dulu aku mencoba untuk memilikimu
Aku hanya bisa sekedar mengumpulkan dan merangkai rasa yang aku punya
Tanpa mau tahu perasaan sebenarnya yang kamu punya kepdaku
Mungkin saja kamu tak pernah memberikan kadar rasa yang seperti yang kupunya
Atau malah, tak pernah terlintas sedikitpun dibenakmu untuk bersedia berada di sini bersamaku

Terkadang, aku merasakan sesak yang begitu sakit
Bila kamu bahagia dengan hati yang telah kamu pilih
Ah, bukankah seharusnya aku turut bahagia melihatmu bahagia?
Namun, bagiku itu terlalu naif untukku
Rasa untuk bisa memilikimu itu masih saja ada
Bahkan setelah sekian lama waktu memperpanjang jarak pertemuanku denganmu
Aku tidak tahu, apakah mungkin sekarang waktu yang tepat untuk mengungkap semuanya
Tapi aku yakin, perasaan ini hanya samacam rasa tak terucap
Yang mungkin akan kubawa, meski aku bersama hati selain kamu....

Sengaja Mencinta




Bila hati beterbangan tepat di hadapanku
Mungkin sudah lama kutangkap dan kusimpan hatimu
Nyatanya tak sedikitpun kamu menyadari rasa yang datang ketika aku menemukanmu
Dalam malam yang bergelantungan bintang
Dan dalam siang yang beratapkan awan
Kamu, tak akan akan pernah tahu apa yang telah kutuliskan di dalam hidupku

Butuh waktu lama aku dan kamu saling mengenal satu sama lain
Tapi, butuh waktu tidak sampai satu menit untuk mengikrarkan bahwa kamu telah memikatku
Aku tahu mungkin ini hanyalah harap yang berujung pada sia-sia
Mengaharapkan kamu tanpa mempersiapkan rasa sakit yang mungkin aku alami
Benarkah dibenakmu, sudah ada hati yang lain dan itu bukan aku?

Sengaja aku mencintaimu agar tak ada hati yang mendadak datang kepadaku
Sengaja aku menyimpan rindu untukmu, supaya tak ada hati lain menagih rindu padaku
Aku menyimpan rasa dalam sekelumit pandang yang kabur
Biarlah rasa yang kusebut cinta ini ada di sini
Bersama dengan jutaan rindu yang tak akan mungkin bisa kamu ukur
Tak perlu kamu ketahui seberapa lama aku telah berdiam di depan teras hatimu
Biarlah orang lain yang datang mengetuk dan menunggumu untuk menyambut
Karena seperti yang kuingini, aku hanya pecinta yang tak terlihat olehmu

2 Mei 2013

Cinta Yang Kusebut Setia



Waktu berjalan begitu cepat seakan menyeret kisah antara aku dan kamu,

Ya, kamu tak perlu malam untuk melihat bintang

Kamu juga tak perlu menunggu siang untuk melihat awan,

Disini, di samping kamu ada aku yang bisa memberimu lebih

Jika ada satu kata yang harus kuucap untukmu,

Aku tak akan pernah bisa memilah kata yang tepat kepadamu,

Rindu, Cinta, Rasa, atau kata - kata apa lagi yang bisa kusebutkan?

Aku, hanya memiliki satu hati selama aku hidup, begitu pula kamu

Tapi, apa benar satu - satunya hati yang kau miliki hanya untuk aku?

Atau, ada aku yang telah kau siapkan untuk memilikinya?

Gerimis boleh saja berganti hujan demi memayungi teduh,

Pelangi boleh saja datang sekilas setelahnya,

Tapi, kamu, aku, tak akan ada massa pergantian untuk mencintaimu,

Hari ini aku mencintaimu, besok pula aku mencintaimu,

Saat ini aku merindukanmu, suatu saat aku merindukanmu lebih

Dan kamu tahu untuk siapa itu semua?

Kamu, hanya kamu….

(Cinta yang Kusebut Setia oleh Arif Darmawan)

1 Mei 2013

Cinta yang Beda




Kamu, lelakiku....
Masa lalu berakhir dengan begitu cepat tanpa bisa kucegah,
Sekarang mendadak kamu hadir tanpa membiarkan aku siap untuk menyambutmu.

Dari masa lalu, sudah lama aku menyimpan memori kita, bahkan aku hampir melupanya
Namun, kini kamu kembali memaksaku mengingat masa - masa yang seharusnya tak menjadi milik kita.
Entah apa mantera yang kamu punya, aku selalu terkesiap olehmu,
Sekejap saat kau kembali, aku menocoba lagi untuk berbagi ruang denganmu.


Ada rasa yang masih enggan untuk aku lanjutkan, kamu tau rasa ini berbeda.
Kamu laki-laki yang sekian lama menjadikan aku sebagai cintamu,
Dan aku, (juga) laki - laki yang tak mampu mengalahkan pesona yang kamu tunjukkan,
Salahkah, kita yang saling mencintai ini?


Dulu, kamu pernah berlalu, "Aku pergi, tidak untuk melupakanmu" ucapmu
Kepergianmu ku coba untuk menata hati dengan cinta yang sebagaimana mestinya kumiliki
Tapi, aku masih saja terperangkap oleh hati dan perasaan yang telah kamu curi dariku,
Seberapa keras aku menguncimu di masa lalu, rasaku kian meluap untukmu.

Kalau saja rasa yang kita punya adalah cinta yang tak berbeda,
Kamu dan aku, mungkin telah menjadi hati yang terikat satu sama lain.
Nyatanya, baik aku ataupun kamu, telah terikat tanpa di sadari.


Jika kamu tanyakan seberapa banyak rasa yang aku miliki,
Mungkin gerimis yang kau undang tak mampu mengalahkannya.

Sekarang...
Aku merasakan pelukan hangat yang telah lama ingin kuulangi,
Dan genggaman ini adalah semoga terakhir untuk aku, kamu, kita.
Bukan untuk melupakan kamu yang selamanya akan ada di hidupku,
Namun, untuk menghentikan kisah yang seharusnya tak kuteruskan.

Sepenuhnya Mencintaimu




Kamu, adalah hal berharga yang kusematkan di dalam hidupku.

Tiap hari, aku ingin kamu jadi alasanku untuk tetap tersenyum melewati hari hari yang melelahkan ini

Dan aku juga mau, kamu memunuhi hidup - yang kamu bawa - dengan segala kenangan yang pernah kita ukir bersama.

Disini, di hati yang telah aku sediakan untukmu sejak lama.

Atau, di sini, di tempat yang sudah sekian lama kita naungi bersama, yang biasa aku sebut dengan rasa.


Aku ingin menjadi alasan kamu untuk tetap merindu,

Tapi, mungkin aku hanya bisa berbicara pada gerimis yang kian basah di pelupuk rindu ini.

Jika ada ruang di pikiranmu, bolehkah aku mengajukan satu pertanyaan?

Aku, yang kamu jadikan tempat sebagai sandaran di setiap risaumu,

Aku, yang kamu titipi kepercayaan untuk tetap menjagamu,

Dan aku, yang diam - diam mengumpulkan rindu hanya untuk kamu,

Apakah ada hati yang telah kamu tunggu selain aku?


Di sini, aku hanya sekelumit kisah terabaikan bagimu,

Ada ataupun tidak, tak menjadikan kamu bertahan untuk aku

Sejauh ini apakah kau telah menyadari sepenuhnya?

Bahwa aku, menunggumu, untuk tahu,

Sepenuhnya, aku mencintaimu....

25 Desember 2012

Denganmu


Denganmu aku tahu, tidak ada hal yang kutakutkan.
Aku tidak akan kehilangan dirimu, dengan setia yang kau genggam.
Mengunci orang lain untuk memasukinya.

2 September 2012

Tak Mungkin




"Bagiku rasanya sulit membaca dirimu.
Semua semakin sulit ketika aku tahu dirimu.
Karena tak mungkin aku menghapus apa yang telah tertulis dan memulainya dari awal."