20 Juli 2013

Resensi Novel : Coba Tunjuk Satu Bintang




Antara Cinta, Mimpi dan Kesempatan

Alur
Dio dan Marsya harus membatalkan pernikahan yang hanya menghitung Minggu. Hal itu terjadi karena Dio lebih memilih untuk mengejar mimpinya di Hamburg dan membutktikan kepada keluarganya bahwa ia bisa menjadi orang dengan caranya sendiri. Namun, tanpa ia sadari keputusan itu menambah sesak hati dan perasaan yang Marsya miliki untuk Dio.

Cinta yang dimiliki Dio kepada Marsya begitu besar, bahkan ia masih saja menginginkan kembali kepada Marsya meski sudah lama ia jauh meninggalkannya. Di Hamburg, mengingat dan keinginan untuk bersama Marsya lagi adalah harapan yang masih saja ia miliki.

Sama halnya Dio, cinta yang dimiliki Marsya terhadap Dio cukup besar. Bahkan, sejak kepergian Dio dari hidupnya membuat lukisan-lukisan dari kanvas Marsya terlihat kurang hidup karena tak dapat dipungkiri bahwa Dio juga penyemangatnya selama ini dalam membangun mimpinya menjadi seorang pelukis.

Dio yang berusaha kembali pada Marsya mencoba untuk datang dan masuk ke dalam kehidupan Marsya. Nyatanya, kepulangan Dio ke Indonesia tak disambut baik oleh Marsya yang mulai enggan untuk menerima Dio. Hati Dio semakin ngilu ketika ia tahu bahwa Marsya telah memiliki orang lain yang berusaha meraih cinta yang dimiliki Marsya. Ardo, pria yang melangsungkan pertunangan dengan Marsya tepat ketika Dio memiliki secercah harapan untuk kembali memiliki hati Marsya.

Kesempatan untuk kembali telah sirna. Dio seakan putus asa dan mersasa tak ada lagi yang bisa diperbaiki lagi untuk besama Marsya. Ia telah dimiliki Andro. Dio menahan sakit di dadanya, kesal dan galau. Hatinya hancur dan pikirannya kalut.

Kecelakaan yang terjadi dimalam pertunangan Marsya, membuat Dio harus dirawat di rumah sakit. Namun, kondisi ini membuat kegamangan kepada Marsya, Andro dan Dio. Marsya, yang menyadari Dio hendak melamarnya sebelum kecelakaan itu terjadi bimbang apakah melanjutkan untuk bersama Andr atau kembali pada Dio. Keadaan ini pula, membuat Andro sadar bahwa selama ini Marsya tidak benar-benar menginginkannya. Sedangkan Dio, ia sudah tidak yakin kesempatan untuk memiliki Marsya masih ada karena yang ia tahu Marsya dan Dio telah berada pada hubungan yang lebih serius.

Dan kesempatan untuk memilih datang pada Marsya. Ia mencoba untuk tidak berdiri pada jalan yang tidak ia ingini, ia mencoba kembali mencari arah ke mana seharusnya ia melangkah. Marsya memilih Dio yang saat itu ia temui dengan perjuangan menjelang detik-detik keberangkatan Dio kembali ke Hamburg. Baik Dio dan Marsya, mereka kembali mencoba untuk mengisi celah yang sudah terlalu lama kosong. Mmencoba untuk menunjuk satu bintang sebagai penerang menemukan kebahagiaan mereka yang sempat hilang.

Quote

"Apakah itu kita, saling merindukan, namun saling takut terluka?"

"Terkadang cinta harus saling melepaskan agar bisa saling menemukan." 

 
"Kamu bilang, jika Tuhan menghendaki, kita pasti bersama suatu hari nanti. Namun, mengapa sakit ini tak bisa juga aku akhiri?" 
 
"Sebenarnya, kita tidak kemana-mana. Hanya berdiri di tempat yang sama. Kita berhenti berusaha. Kita sama-sama tidak percaya pada apa yang kita punya."  

Kelebihan
Cerita ini sangat sederhana namun kak Sefryana mampu membuat menjadi cerita yang segar. Dengan diselilingi oleh istilah-istilah dan quote mengenai astronomi, nuansa "bintang" di novel ini sangat kental. Lewat sudut pandang orang ketiga, pembaca mampu merasakan apa yang sedang dirasa oleh Marsya, Dio dan Ardo. Sehingga, tanpa disadari saya - sebagai pembaca buku ini pula, tidak sadar bahwa cerita ini telah selesai karena cerita yang padat, tidak bertele-tele namun berisi.

Kekurangan
Mungkin bagi saya, cerita ini terlalu singkat sehingga pembaca terlalu cepat untuk membaca novel ini. dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga, mungkin pilihan tepay unuk novel ini tapi, pendeskripsian tentang perasaan, setting dan alur yang ada di novel ini terasa kurang. Tidak seperti novel Coming Home yang hampir disetiap bagian mendapat porsi yang cukup.

 Novel "Coba Tunjuk Satu Bintang" bertanda tangan Sefryana Khairil

Novel "Coba Tunjuk Satu Bintang" oleh Sefryana Khairil


Tidak ada komentar:

Posting Komentar