Tampilkan postingan dengan label resolusi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label resolusi. Tampilkan semua postingan

1 Januari 2014

EPISODE PERTAMA DI TAHUN 2014


                Dari semalaman ntah kenapa aku bener-bener susah banget buat tidur. Mungkan gara-gara tadi siang udah tidur, atau kopi yang hanya beberapa sesapan kuseduh atau mungkin pikiran yang lagi nggak bisa tenang. Yah, aku akui sih pikiranku saat ini lagi nggak tenang banget. 

                Entahlah mungkin ini hanya perasaan saja atau memang semangatnya 2014 lagi on fire banget. Tadi, aku sempat menulis beberapa resolusi yang pengen aku wujudkan di tahun 2014 ini. Pertama sih moga aja tahun ini dapat beasiswa, yang nggak hanya dari beasiswa di kampus tapi beasiswa lainnya yang sudah aku targetkan seperti BCA Finance Peduli sama XL Leadership Future.

                Selanjutnya, yang bikin nggak bisa tidur adalah keinginan buat nerbitin buku. Aduhai, hal ini bikin aku bolak-balik ngeliatin laptop. Mulai dari cari info selfpublishing kemudian ngecek e-mail masuk yah siapa tahu ada kabar dari penerbit. Sampai saat ini lagi curhat nih, tentang New Year Eve yang dihabiskan dengan ke-on fire-an ku buat cepet-cepet nulis lagi.

                Well, aku memang lagi bener-bener punya semangat yang besar buat nulis lagi. Sudah ada beberapa langkah kecil yang akan saya lakuin mulai detik ini. Pertama, membuat e-book berisi cerpen-cerpen yang saya tulis, siapa tahu mendapat respon yang baik. Sudah kangen banget buat ngepublish karya seperti ini buat public.

                Hmmm semoga aja semangat ini nggak luntur, dan hanya berkobar di awal-awal aja. Aku harus janji sama diri sendiri, kudu bisa dan kudu wajib menepati janji supaya tercapai nih resolusi 2014. Aamiin.

PROJECT DI BULAN JANUARI 2014


                Lagi-lagi tulisan ini aku tulis supaya cepat mengantuk. Berhubung mata saya masih kuat dan belum bisa sepenuhnya tertidur, ada beberapa project dan planning yang akan aku lakukan di awal bulan di tahun 2014 ini.
1.       Minggu Pertama, menyelesaikan e-book Timeless Story terus sekalian dipromosiin di media social. Yah, itung-itung nyari komentator lah buat minta pendapat bagaimana karyaku ini, sekalian latihan nulis setelah sekian lama ini otak kaku gara-gara lama udah nggak nulis.
2.       Minggu kedua, focus banget ngerjain VB sama belajar pajak biar nilainya naik banget. Biar nggak keteteran di akhir-akhir mendekati Deadline pengumpulan. Sama nyicil nyari tugas MYOB sekalian belajar dan ngelarin matakuliah
3.       Minggu ketiga, focus deh belajar yang lain-lain persiapan buat UAS, pokoknya di minggu satu dan dua udah mati-matian belajar pajak sama ngerjain VB-nya. Minggu ini ngerjain MYOB, latihan kalau perlu private deh sama yang bisa sampe mahir
4.       Minggu Empat, seriusan belajar buat UAS, mantepin mental dan persiapan, untuk cek  apa-apa mata kuliah yang belum bisa dan masih ngeganjel di pikiran.
5.       Minggu lima, mari kita UAS, persiapin mental, banyakin shalat dan doa, sama dzikirnya juga. Sama jangan lupa puasa sunahnya.

Bismillah…. Semoga semua ini bisa teratasi dengan baik lancer dan sukses. Aamiin.

31 Desember 2013

Resolusi 2014 - Sebuah Harapan Besar

Nggak kerasa banget udah setahun ini terlewati. Banyak hal-hal yang terwujud, terabaikan dan "tergagalkan" dari resolusi yang kumau untuk setahun terakhir ini.

Berkaca dari pengalaman, aku memiliki resolusi yang nggak muluk-muluk untuk tahun 2014 ini. Yah, semoga ja ini bukan hanya menjadi sebuah catatan di Facebook ini tapi, bisa terealisasikan juga di kehidupan nyataku sebenarnya.

Seperti tahun sebelumnya, saya memiliki tiga belas resolusi, untuk tahun ini hanya ada beberapa resolusi saja ingin sekali aku capai. Takutnya kalau kebanyakan ntar nggak fokus dan malah terabaikan . Semoga ini bisa terwujud, minimal tujuh resolusi aja deh...

  1. Pertama, semoga aja IP ku di semester IV dan VI ini bagus banget yah minimal 3,50 lah ya meskipun sebenarnya target di Book of My Dream-ku minimalnya 3,81. Semoga aja bisa sampai segitu. Aamiin Ya Allah.
  2. Kedua, hmmm semoga aja aku bisa lolos seleksi beasiswa Super Semar, BCA Finance Peduli dan atau XL Leader Future. Insyaallah kalau lolos sudah ada nazar kayak pas dapet beasiswa di kemarin.
  3. Tahun ini sih targetnya di bidang kepenulisan, aku bisa nyelesaikan satu naskah novel untuk dikirim, satu naskah lagi untuk event kepenulisan. Mudah-mudahan aja bisa langsung menang atau diterima untuk diterbitkan.
  4. Lebih rajin lagi buat ikutan event kepenulisan biar dapet pengalaman dan memperkaya materi untuk menulis.
  5. Selanjutnya di bidang akademik nih, sebelum masuk semester VII, aku maunya udah punya gambaran ntar mau ambil apa untuk skripsi, tempat PKL dimana dan langsung ngerjain proposal dan segala macemnya jauh-jauh hari biar nggak keteteran.
  6. Terus, untuk ibadah sih semoga aja tahun ini semuanya dilancarin, shalat wajibnya, kiyamul lail-nya, shalat dhuha, puasa sunnah dan puasa wajib, ya mudah-mudahan sih ak berharap Riyadhah 40 Hari-ku sukses, minimal sekali aja deh selama setahun di 2014 ini.
  7. Lebih giat lagi buat olahraga, jogging sama work out.
  8. Mulai latihan TOEFL minimal dapat score 400 deh kalau belajar sendiri.
  9. Udah punya pandangan nantinya, abis kuliah mau ngapain, kerja atau mau lanjut kuliah di mana.
  10. Semoga sembilan resolusi ini terwujud semua. Aamiin Ya Allah....

27 Desember 2013

Kisah Merah Jambu-ku (Based on true story)

Dari dulu, hampir sekitar dua puluh satu tahun aku dilahirkan aku tidak pernah mau berurusan dengan hal yang kusebut "Merah Jambu" atau cinta.
Ada beberapa faktor yang membuatku menghindar dari hal beginian;
  1. Yang Pertama, aku merupakan salah satu orang yang nggak pede dan cenderung salah tingkah kalau dekat dengan orang yang aku taksir.
  2. Selanjutnya, aku tidak ingin mengatakan apa yang sebenarnya ada di hati meskipun aku tahu sejak duduk di bangku TK, SD, SMP, SMA bahkan saat kuliah aku menyukai sahabatku sendiri. Alasannya sih simple, aku nggak mau membuat persahabatanku rusak hanya gegara masalah beginian. Padahal, Ya tUhan... nyesek banget rasanya kalau liat si doi sama yang lain.
  3. Ketiga, aku tidak memiliki keberanian untuk memulai, sama halnya sih seperti yang di nomor satu. Begini, aku tuh termasuk orang yang want to know alias kepo banget kalau suka sama orang. Akun sosial medianya sampai nomor ponselnya sudah aku punya tapi, untuk memulai kenalan dengan berkedok tanya PR, salah kirim atau apalah susahnya minta ampun. Takut ketahuan!!!
Oke itu tadi intermezo aja sih. Sekarang aku mau cerita tentang merah jambuku di periode 2013 ini. Haha udah kayak kepengurusan aja pake periode segala.

Oke dimulai dari cewek pertama, sebut saja Lani. Hmmm inget bener pas petama liat dia waktu liburan, aduh Tuhan manisnya ngalah-ngalahin si Annisa Chiby. Dan dia adalah salah satu teman kampusku. Well, awalnya lancar bener deh. Kurang apa coba, pas minta nomornya dibantuin sama temen, pedekate di bantuin sama temen, curhat dan ngepoin si dia di bantuin sama temen, terus usahaku yang mana? Aduh. Usahaku sih, nyiapin mental buat jalan bareng, nyiapain tanggal yang pas buat.... Yah, I think you know what I mean-lah ya orang pedekate ujung-ujungnya mau ngapain.

Pedekate sudah cukup lama, mungkin satu bulan itu lama kan ya? Tapi, aku taksir sih nggak sampe sebulan tuh pdkt-nya. Seperti orang yang lagi PDKT kebanyakan, teleponan, SMSan dan lain sebagian lainnya tidak aku lakuin. Dan hingga malam itu. Hal itu terjadi. Jika kalian mengira ini adalah Happy Ending rasanya salah banget. Aku nggak nembak dia tapi cuma mastiin apa yang aku rasaian. Beberapa hari sebelum malam itu, aku memang sudah mulai ragu. Hingga malam itu benar saja, hubungan kami kandas di jalur telepon. Tidak pernah ada kata jadian, cuma pendekatan saja. Baik aku atau dia sama-sama tidak ingin melanjutkan. Dia ragu denganku (mungkin) tapi, di sini aku yang lebih sakit. Bagaimana tidak, seumpama aku jadian terus dia masih dekat sama orang yang pernah dekat dengannya, mau dibawa kemana hubungan kita setelahnya. Oke, itu cerita merah jambu-ku yang pertama.

Kedua, awalnya aku nggak pernah percaya kalau aura senior itu terpancar kuat di mata junior. Tapi, nyatanya? Aku membuktikan hal ini. Namanya Nana (samaran) dia adalah mahasiswa baru di kampus, sempat kubentak saat hari pertama masuk (pra -ospek). Tapi, ah mungkin aku kemakan omongan sendiri. Iseng-iseng stalking, aku follow aja akun Twitternya dan DM melayang di akunku. Dari Nana. Kami mulai berhubungan sebatas Direct Message hingga akhirnya menjadi Short Message Service. Jujur, aku yang meminta nomornya duluan, berhubung anaknya imut-imut kayak JKT48. Maklumlah ya lama di Jepang mungkin si doi(?).

Singkat cerita dan belajar dari pengalaman, aku mencoba berjalan sendiri. Aku berhubungan dengan dia tanpa sepengetahuan siapapun termasuk teman dekat sendiri, ya meski akhirnya ketahuan juga sama beberapa orang. Hih. Anaknya enak banget, nyambung dan nggak garing. Hingga akhirnya kami jalan bareng dan itupun cuman sekali dan doi yang kode-in aku buat ngajak keluar, meski ada alibi segala macam. Di jalan bareng pertama anaknya cerewet banget, ada aja yang mau diomongin, ini dan itu. Tapi, buat aku pribadi itu adalah nilai tambah karena sejatinya aku bukan dilahirkan untuk sebagai si pembicara tapi, sebagai pendukunglah biar susananya nggak garing. Hingga suatu hari, she asked me something that i should answered. Katanya, "Do you have any feeling for me?". Terus aku jawab juga, "Yes, I have. What about you? How?" tanyaku. Katanya nggak apa-apa dan dia nggak mau jawba pertanyaanku. Sampai akhirnya aku bikin dia ngerasa bersalah dengan nggak ngejawab SMSnya. Sampai akhrnya aku tahu, dia belum siap dan masih nunggu waktu. How long? Entahlah yang jelas, sepertinya dia nolaj aku secara halus. Mungkin karena aku menjawab, "If you make realtionship with me, I will serious with this, because I wanna make this to the seroius relationship (
Hmmm nggak terasa juga udah banyak banget ini tulisan yang aku tulis di sini. Itulah dua kisah merah jambu yang mewarnai hidupku di tahun 2013 ini. Well, meski ending-endingnya I dont have anyone, tapi se-nggaknya aku belajar dari apa yang aku alami itu. Aku jadi tahu bagaimana mencintai, dicintai, mengambil sebuah keputusan, menolak sebuah keraguan dan tidak mengikuti kata hati yang masih belum fix di tempatnya.

Begitulah cinta, kadang emang manis banget pas awal tapi kita tidak tahu kapan manisnya itu akan berakhir. Nggak salah kita gagal saat PDKT-an, itu artinya naluri kita sudah mendeteksi bahwa, she/he is not your right!


Ditulis dari hati,

AD

Setahun Kemarin (Sebuah Renungan)

Nggak terasa tahun 2013 sudah bakal berakhir. Banyak cerita dan hal-hal yang sudah aku lalui di tahun 2013 ini. Secara keseluruhan tahun 2013 tidak begitu mengesankan bagiku. Di awali dengan nilai IP yang turun dan tak "secantik" semester sebelumnya, belum lagi ketika aku mengalami kecelakaan kecil yang kini meninggalkan bekas luka di bberapa bagian tubuhku.

Bukan hanya itu saja, di tahun ini juga aku menerima dua kesedihan yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Aku kehilangan kakak ipar sepupuku, sampai sekarang aku masih belum percaya dia sudah pergi meninggalkan kami semua. Pastilah, orang baik akan meninggalkan kebaikan pula untuk orang-orang yang mengenalnya.

Kedua, aku mendengar bahwa ibuku sakit. Ia mengalami stroke ringan. Ya, aku mendengarnya tidak mengetahuinya karena memang keluargaku menyembunyikan semua ini dariku agar tidak mengganggu kuliahku. Tapi, naluriku memang tidak bisa dibodohi ketika Ia dirawat di rumah sakit, entah mengapa aku merasakan kekalutan dan ketidaknyamanan selama beberapa hari. Bukankah memang ikatan batin seorang anak dengan orang tua dekatnya sangat erat.

Namun, aku juga percaya bahwa memang dibalik sebuah kepahitan akan ada manis yang menyertainya. Begini, aku tidak tahu apakah ini adalah sebuah cerita manis yang patut saya ceritakan atau hanya sebuah cerita yang tidak ada artinya. Namun, bagiku ini adalah hal yang tak terlupakan.

Pertama, aku berhasil menyaksikan matahari terbit dari kawasan gunung Bromo. Hal yang belum pernah aku bayangkan sebelumnya, aku tidak tahu ini adalah sesuatu yang "wah" atau seperti apa. Tapi, kayaknya biasa aja ya? Namun yang membuat pengalaman ini mengesankan adalah cerita di balik pengalaman ini, apa yang kalian rasakan ketika pergi dengan teman atau mungkin bisa di bilang sahabat dekat kalian? Pasti akan sangat mengesankan bukan, itulah yang aku rasakan.

Kedua, aku mendapatkan beasiswa. Ya, beasiswa merupakan salah satu impianku dua tahun sebelumnya namun, hal ini baru tercapai tahun ini. Yah, memang awalnya agak kecewa juga sih dulu pas daftar belum ketrima tapi, toh God just delayed its for awhile. Itu tandanya kalau kita memang tidak diperbolehkan untuk hilang harapan.

Tahun 2013 juga punya beraneka warna salah satunya adalah warna merah jambu. Yes, it's about love. Aku akan menceritakan hal ini di psotingan lain.

Hmmm 2013. Satu tahun memang tidak terasa, bagi aku yang suka menagabaikan resolusi dan tidak memiliki usaha apa-apa untuk mewujudkannya. Mungkin akan lain ceritanya kalau aku menyisihkan sedikit usaha untuk berjuang membuat resolusi yang kubua di tahun 203 menjadi nyata.

Well, a year is over for a minute. Mungkin saatnya kita merenungkan apa yang menjadi kekurangan di setahun kemarin dan dijadikan cerminan di tahun mendatang. Juga, meningkatkan apa yang telah kita capai agar lebih mengesankan.

Dan dengan menulis ini aku ingin meyakinkan diri bahwa, kebaikan berasal dari hati dan usaha yang baik. Sedangkan keburukan adalah dua kemungkinan, mungkin kita berusaha namun gagal atau mungkin karena kita tidak pernah mau berusaha dan mencoba.

-AD